to watch online movie or film, may be, we have a problem about the movie can't loaded. So, please check or update your flashplayer before. And enable JavaScript on your browser too. | |
Click here to update adobe flash player before watching the online movie |
Resensi Film | BFILM | Switch (2013) ~
Benturan antara kepentingan ekonomi dan kecintaan terhadap sesuatu yang unik pun terjadi. Roger sebagai Head of the British Smuggling Group menginginkan bisnis penjualan senjata api yang ditekuninya terdongkrak kuat berikut keuntungan yang berlimpah. Sementara Yamamoto Toshia sebagai Head of the Japanese Smuggling Group menginginkan hasratnya untuk memiliki dan menguasai hal-hal unik nan langka di dunia ini segera terpenuhi.
Kuatnya minat Roger dan Yamamoto itupun bentrokan dan menyeret keterlibatan satuan kepolisian, agen ISSB, dan Dinas Asuransi PICC. Pasalnya, Roger yang semula hanya ingin agar penjualan senjata api-nya menembus pasar warga China itu beralih konsentrasi untuk meraup keuntungan dari keberhasilannya mencuri lukisan kuno "Dwelling in Fuchun Mountains".
Nilai sebuah Lukisan
Padahal, karya seniman Huang Gongwang pada masa Dinasti Yuan itu sudah menjadi incaran Yamamoto selama ini. Bahkan, demi sebuah lukisan yang tergolong sebagai salah satu dari sepuluh lukisan paling berpengaruh dalam kesejarahan warga rumpun China itu, Yamamoto tak segan-segan mengeluarkan uang seberapapun jumlahnya.
Namun, gara-gara mengetahui bahwa lukisan sakral itu memiliki nilai asuransi milyaran Yuan, Roger langsung berambisi untuk mencurinya lebih dulu dan menjualnya dikemudian hari. Adapun para anak buah Yamamoto yang kebetulan bertabrakan dengan aksi para anak buah Roger waktu itu harus rela menerima kekalahan strategi pencurian di Museum Istana Nasional Taipei, Taipei, Taiwan.
Kekecewaan Yamamoto itu langsung dialihkan pada konsentrasi strategi lanjutan yang mengarah pada Museum Zhejiang, Hangzhou, China. Ia ingin segera mendapatkan separoh dari lukisan yang terbelah dua akibat terbakar api pada masa Dinasti Ming itu. Dan benar, kemudian. Usai mengelontorkan beragam serangan dan strategi khas Yamamoto itulah separoh lukisan yang hendak diamankan kepolisian China yang bekerjasama dengan Dinas Asuransi PICC itu berhasil di dapatkannya.
Kini separoh lukisan yang semula berada di Museum Istana Nasional Taipei itu dibawa kabur oleh Roger. Sedangkan Yamamoto membawa kabur separoh lukisan yang semula berada di Museum Zhejiang.
Adapun rencana pemerintah China, Taiwan, dan Hong Kong untuk menyatukan kembali lukisan yang sempat terpisah selama 361 tahun itu pun tampak terancam gagal. Bahkan, rencana tadi bisa saja terealisasi melampaui jadwal bulan Juni mendatang atau mungkin tidak akan pernah terjadi selamanya. Sebab Roger akan menjual separoh lukisan itu kepada siapa saja yang berani membeli dengan harga paling tinggi. Sementara Yamamoto berani mengeluarkan uang berapapun asal keinginannya terealisasi.
Minat Roger dan Yamamoto itu pun tersambung dalam lingkar peran dan kemampuan sosok perempuan yang terkenal dengan sebutan Permaisuri. Sebab melalui perempuan tua yang selalu duduk di kursi roda itulah keduanya percaya bakal berhasil dalam memenuhi minat masing-masing.
usai lukisan berhasil tersatukan kembali, maka keluarga Xiao juga akan bersatu kembali. ::::::::::::::: |
Namun ada satu hal yang belum sempat dipercaya oleh pihak Roger dan Yamamoto. Bahwa dalam dunia mafia, peran dan kekuatan wanita itu memang tidak bisa diragukan lagi untuk dipercaya. Tapi ia dan para anak buahnya ternyata berpihak pada proyek besar penyatuan lukisan yang dibawa Roger dan Yamamoto itu. Sebab dia-lah orang yang dipercaya pihak polisi China, Hong Kong, dan Taiwan untuk memimpin pasukan gabungan dalam melaksanakan “Operasi Pengalihan”.
Jangankan pihak Roger dan Yamamoto, Xiao Jinhan yang menjadi kaki-tangan utama dalam mensukseskan operasi tadi juga tidak tahu bahwa orang berinisial F yang membantu dan mengatur strategi lapangannya ternyata perempuan yang tidak lepas dari jam pasir berlian itu. Bahkan, Xiao sempat curiga bahwa dalang lenyapnya lukisan dari museum di Taiwan dan China adalah Permaisuri tadi.
Maka atas kepekaan dan kecerdasan dalam menangkap kecurigaan itu Sang Permaisuri lantas mengeluarkan instruksi di balik layar dengan inisial F. Xiao lantas disuruh memokuskan diri pada Yamamoto dan Roger yang masih belum juga menyerahkan masing-masing separoh lukisan.
Untuk mensukseskan operasi pengalihan itu Xiao lantas beralih konsentrasi terhadap Yamamoto terlebih dahulu yang sempat merampok lukisan yang dibawanya. Tak pelak, anak dan istrinya Xiao pun menjadi korban penculikan dan ancaman yang datang dari Yamamoto. Terlebih, seusai Yamamoto mengetahui bahwa lukisan yang dibawanya itu bajakan alias palsu.
Namun demikian, F tidak ingin jika tugas yang ditanggungnya itu gagal lantaran Xiao berlih konsentrasi dari Yamamoto dan Roger. F langsung menginstruksi anak buahnya yang lain agar segera malakukan pengamanan dari balik layar terhadap Baobao dan Lin Yuyan. Xiao pun mendapat kabar dan jaminan dari F bahwa usai lukisan berhasil tersatukan kembali, maka keluarga Xiao juga akan bersatu kembali.
Nilai sebuah Keluarga
Setelah mengatahui jaminan sekaligus syarat bersatunya keluarga itulah Xiao semakin serius untuk mendukung proyek penyatuan lukisan "Dwelling in Fuchun Mountains" itu. Xiao lantas semakin bekerja keras dalam beroperasi dan mempelajari lukisan tadi dengan bantuan teknologi terkini yang menjadi fasilitasnya selama ini.
Yang mengesankan, Xiao semakin berhasil memahami bahwa operasi pengalihan yang sedang dijalankannya itu benar-benar pengalihan. Xiao semakin sadar dan dapat mendeteksi antara lukisan "Dwelling in Fuchun Mountains" yang asli dan yang bajakan. Namun, karena pengetahuannya itu merupakan bagian dari suksesnya proyek penyatuan lukisan asli kembali, Xiao masih berpura-pura tidak tahu bahwa lukisan yang dibawanya, di bawa Yamamoto, dan dibawa Roger itu palsu semua. Xiao lantas menyembunyikan pengetahuannya itu dan masih melakukan perburuan terhadap lukisan palsu yang di bawa Yamamoto dan Roger demi menutupi kecurigaan.
Hingga lukisan asli berhasil tersatukan kembali pada bulan Juni, kemampuan Xiao dalam membedakan antara lukisan yang asli dan yang palsu belum banyak diketahui semua pihak. Termasuk juga F atau Sang Permaisuri dan seorang kurator lukisan kepercayaan pemerintah. Mereka baru tahu kemampuan langka itu setelah F menepati janjinya dan Baobao membela ayahnya dari ejekan Sang Kurator. Dari informasi anaknya itulah pengetahuan Xiao terungkap
China Film (CN) | Pegasus & Taihe Ubiquitous International (CN) | Media Asia Film (HK) | Phoenix Satellite Television (HK) | Phoenix Satelite Television Co., Ltd. | China Movie Channel | Jing Mao (China) Film Media | Emei Film Group Co., Ltd. | Zhejiang Zhicheng Guoran Cultural Development Co., Ltd. | Rejoy Culture
0 comments:
Post a Comment