Home » » Gara-gara Amnesia

Gara-gara Amnesia

Written by bfilm on Sunday, August 18, 2013 | 7:42 PM

to watch online movie or film, may be, we have a problem about the movie can't loaded. So, please check or update your flashplayer before. And enable JavaScript on your browser too.
Click here
to update adobe flash player before watching the online movie

Resensi Film | BFILM | Ghanchakkar (2013) ~ Bagi Sanju, membuka brangkas uang yang terkunci di sebuah bank itu sesuatu yang tidak mudah. Namun tetap saja pencuri yang punya spesialisasi membuka pintu ini tetap berhasil membuka apa yang ditujunya. Tak terkecuali juga lemari besi untuk penyimpanan uang cash di sebuah bank yang sedang dirampoknya bersama Pandit dan Idris.

Masalahnya sekarang, bukanlah bagaimana cara membuka pintu brangkas, koper, ataupun pintu apartemen. Sanju alias Sanjay Atre kesulitan untuk membuka ingatannya kembali usai tragedi tabrak lari. Akibat kecelakaan itulah yang mengakibatkan Sanju tervonis menderita amnesia yang mengakibatkan ingatannya menjadi acak; kadang ada sesuatu yang sama sekali tidak diingatnya, kadang ada juga sesuatu yang bisa diingatnya meski sudah sekian lama terjadinya.

image, film, review, resensi, sinopsis, Ghancakkar (2013), pic

Sayangnya, diantara sesuatu yang tidak dapat diingatnya itu, adalah tempat penyimpanan uang hasil curian. Bahkan, ia nyaris sama sekali tidak ingat apapun bahwa ia pernah melakukan aksi pencurian bersama Pandit dan Idris di sebuah bank swasta. Apalagi, mengingat bahwa Sanju juga menjalin kesepakatan bahwa dia-lah orang yang dipercaya Pandit dan Idris untuk menyembunyikan sekoper uang hasil curian sebelum datangnya waktu pembagian.

Mengembalikan Ingatan

Hingga waktu tiga bulan pasca perampokan itu Sanju masih saja tidak menyadari bahwa dirinya bakal memiliki uang yang tidak sedikit. Ia lantas kebingungan ketika Pandit dan Idris menghubungi sekaligus menanyakan kondisi uang hasil curian. Keduanya pun mulai tak sabar agar sesegera mungkin mendapat bagian.

Karena Sanju masih saja mengelak dan mengatakan tidak tahu menahu tentang uang itu, maka Pandit dan Idris tidak kehabisan akal untuk berusaha membujuk dan mengancamnya. Namun, setelah mendapat informasi penjelasan dari dokter yang menangani kecelakaan Sanju, keduanya lantas pasrah dan percaya bahwa orang yang menyimpan hasil rampokan itu telah lupa di mana posisi uang mereka.

Meski demikian, ambisi memburu uang hasil rampokan itu terlintas kembali di kepala Pandit dan Idris. Keduanya lantas menculik Neetu dengan harapan dapat semakin menakut-nakuti Sanju. Tapi, tetap saja gagal. Upaya keduanya sia-sia dan malah menanggung beban untuk menghidupi istri tercintanya Sanju itu.

Setelah memikirkan ulang strategi, Pandit dan Idris memutuskan untuk menyandra Neetu dan Sanju di rumahnya sendiri. Selain tidak memiliki beban untuk menghidupi keduanya, Pandit dan Idris juga bisa ikut numpang makan-minum sekaligus menjalankan misi mengembalikan ingatan.

Selama di rumahnya itu, Pandit dan Idris tak henti-hentinya membimbing Sanju agar mengingat kembali uang panas itu. Namun, semuanya sia-sia. Bahkan, amnesia yang diderita Sanju malah semakin parah dan menaruh kecurigaan pada banyak orang,

Lebih parah lagi saat detik-detik akhir upaya pengingatan yang berlangsung di kereta api saat pertama kali Pandit, Idris, dan Sanju mengadakan pertemuan untuk membahas rencana perampokan bank tiga bulan yang lalu. Pada proses pengingatan kali ini, Sanju malah mengaku lupa kalau pernah bertemu Pandit dan Idris.

Ibu Tidak Lupa

Pada puncak pertemuan keempat orang yang sedang bersitengang tadi tiba-tiba datang Pandit dan Idris. Orang itu membawa pistol dan mengeksekusi mati Pandit dan Idris lantaran dianggap gagal menjalankan misinya. Lantas, ia bertindak sendiri untuk memaksa Sanju dan Neetu agar menyerahkan uang yang telah tersembunyi selama tiga bulan.

:::::::::::::::
...melupakan sosok Ibu
dari ingatan, kebahagiaan, dan kesulitan

:::::::::::::::

Setelah menyadari bahwa beberapa peluru telah bersarang ditubuh Sanju dan Neetu, ia pun terserang pesimis. Sebab Sanju tidak juga ingat terhadap uang yang dimaksud dan juga lupa bahwa perempuan yang bersimbah darah di dekatnya itu adalah istrinya. Sang Bos lantas turun dari kereta api yang sedang menunggu dan menurunkan para penumpang di sebuah stasiun.

Tetapi, setelah beberapa saat turun dan kereta api mulai berjalan kembali, Sang Bos mendengar percakapan Sanju dengan Ibunya melalui telepon selular. Dalam percakapan itu terdengar bahwa Ibunya Sanju meminta agar koper yang dititipkan padanya sejak tiga bulan yang lalu itu segera diambil. Namun, meski mendengar itu semua, Sanju tetap saja tidak paham tentang koper yang dibicarakan ibunya.

Sang Bos langsung kaget dan sadar bahwa dalam koper itulah uang hasil rampokan Sanju, Pandit, dan Idris tiga bulan yang lalu. Ia lantas lari dan melompat masuk kereta api yang mulai kencang. Namun naas, kemudian. Ia terpeleset kulit pisang yang dibuangnya sembarangan usai memakan buahnya. Ia tewas seketika akibat sebuah sendok garpu yang dibawa Sanju tertimpa dan menembus tenggorokannya. Sementara Sanju dan Neetu masih dalam keadaan kritis, Sang Ibu masih saja tidak tahu bahwa semua itu berkaitan dengan isi koper yang dijaganya tanpa membukanya sama sekali.

Sampai disinilah akhir cerita mereka yang melupakan sosok Ibu dari ingatan, kebahagiaan, dan kesulitan. Korban telah berjatuhan dan darah mengalir merah.***

2013 | Ghanchakkar

Share this article :

0 comments:

¡ REGÍSTRATE AHORA !
¡¡ Y te damos 1€ gratis con tu registro !!
withdraw : PayPal | Western Union | Neteller
 
Support : Action | Animation | Family
Copyright © 2013. BFILM - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger