Home » » Kisah Singkat Pesawat Kertas

Kisah Singkat Pesawat Kertas

Written by bfilm on Thursday, February 21, 2013 | 12:27 PM

to watch online movie or film, may be, we have a problem about the movie can't loaded. So, please check or update your flashplayer before. And enable JavaScript on your browser too.
Click here
to update adobe flash player before watching the online movie

Film Review | BFILM - Ternyata, untuk menyatakan rasa suka pada seseorang, tidaklah gampang. Banyak halangan yang menjadi alasan. Mulai dari rasa malu, tidak enak, canggung, bahkan merasa rendah. Padahal, ini baru soal rasa suka. Bagaimana jika menyatakan rasa cinta? Terlebih, jika cinta yang muncul ini akibat pandangan dan kesan pertama?

Dalam film Paperman ini, tersaji sebuah narasi bisu dari kalbu seorang karyawan urban di tengah kota New York. Meski film ini tergolong film pendek (short film), namun pesan yang disampaikannya cukup mengena. Selain itu, film yang hanya mengambil durasi sekitar tujuh menit ini, juga cakap dalam mengambangkan emajinasi cinta berikut tingkah-polahnya saat mendekap dua hati manusia. Aduuh…beginilah manisnya cinta bercerita.

film review, resensi film, Paperman (2012)

Bermula di pagi hari yang biasa datangnya. Seorang laki-laki berdiri di sebuah stasiun kereta api sambil mendekap setumpuk kertas di tangan kirinya. Namanya stasiun, tentu kerap ada angin kencang searah laju kereta api yang melintas.

Sangat perlu bagi siapa saja untuk menyengkeram kuat bawaan yang mudah lepas dari tangan. Bagi yang terlena, bersiaplah untuk mengejar bawaan yang mungkin berhamburan. Ke sana. Ke mari. Ke situ. Ke sini. Ke atas. Ke bawah. Dan, mungkin, ke wajah seseorang. Mendingan jika yang punya wajah itu tidak marah. Kalau yang punya wajah garang, jelek, dekil, melototan, dan suka nyembur orang? Wah, wah, wah, bisa payah urusannya.

Namun, tidak begitu bagi laki-laki yang menjadi tokoh utama dalam film unik ini. Secarik kertas dalam dekapannya lepas melayang akibat angin kencang. Belum sempat dikejarnya, kertas itu berhenti dan menempel kuat di wajah seorang cewek yang kebetulan menoleh ke arah datangnya kertas lebih dulu.

Kertas atau paper itu jatuh tidak jauh dari laki-laki ini. Sekira satu meter saja, kemungkinannya. Namun sempat bagi laki-laki itu menjadi melongo dan memasang wajah ketakutan.

Lantas, dipungutlah selembar kertas yang masih menempel di wajah cantik namun sempat berkerut bibir, pipi, dan dahi itu. Mungkin geli atau geram akibat cukup lama kertas menempel dan menggelitik wajahnya. Namun apa respon cewek rupawan itu ketika paper sudah dipungut oleh lelaki yang tidak sengaja lalai terhadap bawaannya?

Di sinilah klimaks pertama ceritanya. Si cewek malah nyengir manis bersusul senyum ayunya. Maklum, kemudian, jika si cowok mulai kebingungan dan salah tingkah dengan sendirinya. Belum sempat menyadari yang barusan terjadi, si cewek memberikan isyarat adanya sesuatu di kertas itu. Saat di tolehnya, ternyata ada gambar bibir bergincu yang membekas di kertas.

Ketegangan pun mencair. Si cowok berganti tertawa dan menunjuk-nunjuk warna merah berbentuk bibir di kertasnya.

Sayang, belum sempat berbagi lintas cerita, si cewek keburu masuk pintu kereta api yang dinanti sebelumnya. Dari balik jendela, pandangan dan senyuman ulang si cewek, menembus hati yang berasa suka. Atau, malah cinta, kemungkinannya.

***

Beberapa waktu pun berlalu. Tepat pukul delapan pagi, laki-laki tadi sudah duduk dibalik meja kerjanya. Anehnya, pagi ini bukanlah pagi yang biasa. Ini pagi beda. Ia tak lagi konsentrasi dan menyambut gembira takdir kerjanya.

Pandangannya tampak melayang. Emajinasinya tidak karuan. Cemberut ketika atasan menindihkan kerjaan. Lantas apa yang dikerjakan? Ia masih memikirkan kejadian yang barusan. Lebih-lebih selama secarik kertas bergincau itu masih terbuka di atas meja kerjanya. Puncaknya, ketika kertas spesial itu hampir kabur lagi seketika angin kencang dari luar gedung kantor merasuk dari balik jendela terbuka.

:::::::::::::::
Dalam film Paperman ini,
tersaji sebuah narasi bisu
dari kalbu seorang karyawan urban

:::::::::::::::

Kertas itupun kembali melayang. Hampir saja keluar gedung. Untungnya, kertas tadi berhasil di raih lelaki galau ini. Bahkan, atas kejadian itu, lelaki bervirus cinta ini mendapat kesempatan kedua-kalinya untuk melihat wanita yang sedang dipikirkannya. Tepatnya, berada di gedung sebelah yang jendela ruangannya juga terbuka. Dan, terlihatlah wanita itu dari balik jendela lelaki yang memikirkannya.

Tanpa berfikir panjang, laki-laki ini langsung berminat untuk menyapa si jelita. Semula memang hanya dengan cara melambai-lambaikan kedua tangannya sembari komat-kamit lanyaknya bibir yang sedang mengeluarkan kata-kata. Namun apalah akhirnya, setumpuk kertas di mejanya menjadi alat untuk mencuri perhatian wanita di sebrang gedung.

film review, resensi film, Paperman (2012)

Kertas-kertas itu dilipat-lipatnya menjadi sebentuk kapal terbang atau pesawat mainan. Lantas dilemparkannya ke arah wanita yang berada di balik jendela terbuka.

Sayang, lagi-lagi, tindakannya tidak efektif. Minatnya tidak tersampai hingga setumpuk kertas di hadapannya ludes menjadi pesawat kertas. Kini, yang tersisa tinggal kertas bergincu yang menjadi kenangannya itu.

Dengan ragu-ragu dan terpaksa, ia pun menjadikan kertas spesial itu sebagai pesawat kertas yang terakhir. Berharap untuk yang terakhir-kalinya mengetuk perhatian si cewek, malah kekecewaan menimpanya. Sayang, memang. Belum sempat dilemparkan pesawat kertas terakhir itu, si cewek malah berdiri dan beranjak ke luar ruangan. Lebih sial lagi, pesawat kertas bergincu tadi lepas dari tangan dan kabur tak karuan arahnya. Terbang. Melayang. Dan, jatuh kemudian.

Dari sinilah babak yang paling menegangkan. Atasan yang sempat membentak sosok lelaki langsing ini kembali datang. Setumpuk kertas di jatuhkan lagi dengan kerasnya di atas meja kerja. Berharap lelaki yang satu ini segera mengerjakan tugasnya. Segera!

Sejak itulah konflik batin laki-laki ini mulai memuncak tak karuan. Cerita makin memanjang, kekecewaan berulang datang, dan delima datang membayang. Lantas, tindakan apa yang dipilih lelaki ini? Kapan minatnya tersampai? Dimana si bunga hati bisa ditemui?

Yang jelas, happy ending mengakhiri film Paperman ini. Melalui pesawat-pesawat kertas itulah kebahagian keduanya tersatu untuk kedua kalinya.***

Produsen : Walt Disney Animation Studio
Tahun : 2012
Judul : Paperman
Share this article :

0 comments:

¡ REGÍSTRATE AHORA !
¡¡ Y te damos 1€ gratis con tu registro !!
withdraw : PayPal | Western Union | Neteller
 
Support : Action | Animation | Family
Copyright © 2013. BFILM - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger