Home » » Dari Pengrusak Hingga Pembenah

Dari Pengrusak Hingga Pembenah

Written by bfilm on Wednesday, February 27, 2013 | 6:21 PM

to watch online movie or film, may be, we have a problem about the movie can't loaded. So, please check or update your flashplayer before. And enable JavaScript on your browser too.
Click here
to update adobe flash player before watching the online movie

Resensi Film | BFILM - Cerita film Wreck-It Ralph ini bermula dari kehidupan di sebuah rental game yang bernama Arcade. Melalui Arcade-nya Tuan Litwak inilah kemudian muncul cerita yang melibatkan kehidupan manusia dan game di dalamnya.

Dari kehidupan manusia, film ini menampakkan sibuknya anak-anak yang sedang bermain game. Sementara Tuan Litwak yang menjadi pemilik Arcade itu sesekali mondar-mandir memberikan pelayanan. Termasuk juga menyegel game-game yang dalam kondisi rusak.

Dari kehidupan game, film ini melibatkan kehidupan dari semua game yang ada di Arcade. Khususnya, game Fix-It Felix, Hero’s Duty, Turbo Time, Road Blaster, dan Sugar Rush. Adapun aktor-aktor utamanya meliputi Ralph, Felix Jr., Mom, Cy-Bug, Turbo, dan Vanellope von Schweetz.

Adalah Ralph yang menjadi aktor paling penting dalam film ini. Ia diprogram pembuatnya sebagai sosok antagonis dalam game Fix-It Felix yang melawan Felix Jr. dan para idolanya. Sebagai sosok antagonis yang identik dengan kejelekan, Ralph mendapat karakter pemarah, egois, dan jahil. Tak pelak, dari paduan karakter inilah yang seringkali menjadikannya sebagai sosok yang gemar membuat kerusakan.

***

Selama hampir tiga puluh tahun berlalu, kegemaran itu masih melekat pada Ralph. Ia masih egois, suka marah, dan reaktif. Tiap kali game Fix-It Felix dioperasikan anak-anak di Arcade, tiap kali itu juga Ralph berbuat kerusakan. Ujung-ujungnya ia ditakuti dan dikucilkan masyarakat.

film review, resensi film, Wreck-It Ralph (2012), partnership

Berbeda yang dialami Felix Junior (Jr.). Ia yang berperan sebagai protagonis itu mendapat perlakuan spesial dan menjadi idola masyarakat. Tentu karena masyarakat menganggap bahwa Felix adalah sosok pahlawan yang selalu melindungi masyarakat. Tiap kali Ralph melakukan pengrusakan apartemen, tiap kali itu juga Felix melakukan pembenahan.

Peristiwa monoton itupun berulang selalu dengan pola dan peta yang sama. Hanya waktunya saja yang berbeda. Namun anehnya, para pemain game Fix-It Felix di Arcade masih saja banyak dan berganti-ganti. Seolah tiada yang bosan dengan permainan Fix-It Felix. Padahal, Ralph sudah bosan dengan itu semua. Khususnya, dengan peran yang dimainkannya dan perlakukan masyarakat Fix-It Felix yang tak mengenal ruang dan waktu dalam mengucilkannya.

***

Karena kebosanan itu semakin memuncak, Ralph pun berusaha mengubah peran yang menjadi takdirnya. Ia berupaya untuk menjadi pahlawan sebagaimana Felix yang memiliki banyak kawan, banyak penggemar, banyak hadiah, dan tidak ditakuti atau dikucilkan orang.

Ralph juga seperti mereka yang butuh orang lain. Meski memiliki sifat-sifat yang tergolong buruk, namun tetap saja ia membutuhkan kehidupan yang menyenangkan. Butuh kawan yang mau berbagi bantuan. Juga butuh keharmonisan. Namun sayang, masyarakat Fix-It Felix seolah tak mau tahu dengan kebutuhan Ralph itu. Mereka tetap mengacuhkan dan mengucilkannya.

Mereka tak mau memberi kesempatan kepada Ralph untuk menjadi orang baik (good guy). Mereka selalu mengejek dan mencurigai Ralph kemanapun dan dimanapun bertemu. Tak ada jalan menuju kebaikan yang bisa dilalui Ralph. Semuanya terhalang dan buntu. Hanya jalan dan jebakan menuju kejelekan yang selalu terbuka lebar untuknya.

***

Ralph pun semakin pasrah sekaligus bosan hidup di Fix-It Felix. Hingga secara diam-diam, Si Malang ini mulai mencari teman dari luar. Ia kumpul dengan orang-orang nakal (bad guy) yang berada di luar Fix-It Felix. Selain itu, Ralph juga sempat bergabung dalam konggres orang-orang nakal yang berlangsung di Pac-Man.

:::::::::::::::
meski engkau menjadi orang jahat,
bukan berarti kau orang jahat

:::::::::::::::

Dalam konggress yang bertema “Bad Anon : One Game at a Time” itu, Ralph mulai sedikit bahagia. Apa yang dialaminya selama 30 tahun itu mendapat beragam apresiasi saat diceritakan kepada anggota konggres. Uniknya, para anggota konggres aneh itu juga banyak yang mengaku pernah memiliki niat baik sebagaimana yang menjadi kegundahan Ralph di Fix-It Felix. Bahkan, ada yang sempat memberikan apresiasi sekaligus testimon segar dan menyejukkan.

Zangief, misalnya, mengatakan bahwa meski engkau menjadi (berperan sebagai) orang jahat, bukan berarti kau orang jahat. Pernyataan itu juga diperjelas oleh Zombie bahwa label yang kita miliki tidak akan mempengaruhi kebahagiaan sejati. Ntah itu label baik maupun buruk. Kita butuh kebahagiaan sejati itu. Adapun cara awal meraihnya adalah dengan “mencintai diri sendiri”.

Usai menghadiri konggres itu, Ralph mulai membuktikan pelajaran yang barusan di terimanya. Saat bertemu Q*Bert yang sedih karena game-nya dicabut, misalnya, Ralph mulai merasa kasihan. Ralph tampak sadar bahwa dirinya berulang kali sedih.

Ralph lantas berusaha memahami permasalahan itu dengan se-objektif mungkin. Hingga akhirnya, pemahaman itu tersimpulkan bahwa sedih itu tidak baik. Dia lantas berusaha menghibur Q*Bert dengan berbagi buah segar yang barusan dibawanya dari Pac-Man.

Selain dengan Q*Bert, Ralph juga mendekati kembali masyarakat Fix-It Felix yang sedang merayakan ulang tahun game Fix-It Felix tanpa mengundangnya. Sialnya, belum sempat mengutarakan niat baiknya, Ralph sudah ditolak sejak sampai di depan pintu ruang pesta. Ralph yang mulai kumat sifat memaksanya itu langsung masuk ruang dan berharap bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat dan juga Felix secara terbuka.

Sayang, Ralph tidak mendapatkan kesempatan baik untuk kesekian kalinya. Ia malah mendapat ejekan dan cacian. Selain itu, tanpa sadar, Ralph menghancurkan kue pesta ulang tahun akibat saking kumatnya karakter bawaan program game.

Tak pelak, masyarakat Fix-It Felix makin geram. Mereka tidak percaya bahwa Ralph bisa menjadi orang baik ataupun pahlawan yang disimbolkan dengan kepemilikan medali emas. Ralph yang sempat kebingungan itupun mulai lepas kendali. Ia menganggap ejekan itu adalah tantangan. Hingga akhirnya, Ralph yang lepas kendali itu tanpa sadar mengumbar janji: suatu hari nanti, Ralph akan kembali dan membawa medali emas.

***

Ralph yang sudah kadung janji itupun berusaha mencari dan mendapatkan medali emas. Tanpa sengaja, Ralph mendapatkan informasi dari Spaceman yang sedang jalan sambil menggerutu tentang medali emas di game Hero’s Duty. Dan Ralph pun terlintas ide untuk mengambil medali yang dibicarakan Spaceman. Namun, belum sempat bicara banyak tentang medali, Spaceman terlanjur kabur, jatuh, dan tak sadarkan diri akibat terlalu takut dengan kecowa.

Akhirnya, Ralph memanfaatkan kostum Spaceman untuk digunakannya sebagai alat masuk ke game Hero’s Duty. Dan ujung-ujungnya pun Ralph berhasil berkalung medali emas yang didapatkannya dari game yang satu ini. Sayang, belum sempat keluar dari arena game dan pulang ke Fix-It Felix, Ralph mengalami kecelakaan. Ia terpental dari arena game Hero’s Duty menuju game Sugar Rush. Lebih di sayangkan lagi, Ralph bertemu dengan Vanellope von Schweetz yang sedang membutuhkan koin untuk ikut lomba balap mobil.

film review, resensi film, Wreck-It Ralph (2012), back to princess

Perebutan medali emas antara keduanya pun tak terelakkan. Dan malangnya, medali yang sempat lepas dari leher Ralph itu berhasil di ambil dan dibawa lari oleh Vanellope.

Ralph yang kecewa bercampur marah itupun memburu Vanellope hingga ke arena pendaftaran balapan. Sayangnya, medali itu sudah terlanjur digunakan mendaftar dan hanya bisa diambil lagi jika Vanellope memenangkan lomba.

Karena sudah terlanjur, mau tidak mau, Ralph menerima tawaran Vanellope untuk memberikan dukungan hingga kemenangan diraih. Dengan demikian, Ralph bisa berpeluang mendapatkan medali emas itu lagi.

***

Kerjasama antara Vanellope dan Ralph-pun terjalin. Ralph yang memiliki keahlian merusak sesuatu itu dimanfaatkan Vanellope untuk membuat mobil balap. Ia disuruh membobol gerbang pabrik pembuatan mobil sekaligus memproses pembuatan hingga mobil benar-benar jadi. Lebih dari itu, Ralph juga mengajari Vanellope untuk mengemudikan mobil sekaligus trik-triknya untuk memenangkan balapan.

Sementara itu, King Candy yang merasa takut kalah di arena balap nanti, secara diam-diam melakukan strategi licik. Ia berusaha menggagalkan keikutsertaan Vanellope dan memisahkannya dari Ralph.

Strategi licik itupun mulai dilakukan King Candy. Adapun ide pertama yang dilakukannya adalah memasuki data base game Sugar Rush. Ia lantas mengambil medali emas yang digunakan Vanellope dan menyerahkan medali itu kepada Ralph.

Sebagai timbal-baliknya, Ralph diminta untuk pulang ke game Fix-It Felix. Dan juga, Ralph diharapkan untuk membujuk Vanellope agar menggagalkan keikutsertaannya di arena balapan. Dengan alasan bakal ada bencana jika Vanellope memenangkan pertandingan, King Candypun berhasil membujuk Ralph. Hingga akhirnya, Ralph menggagalkan kesempatan Vanellope dengan cara menghancurkan mobil yang hendak digunakan.

:::::::::::::::
Ralph yang mempunyai keahlian merusak sesuatu itu
ternyata juga mampu membenahi sesuatu

:::::::::::::::

Usai terjadinya pertengkaran hebat dan tangis dadakan, Ralph langsung pulang ke Fix-It Felix. Namun, sesampainya di rumah, Ralph malah menemui kesendirinya di atas apartemen yang ditinggal oleh penghuninya. Sebab game Fix-It Felix sudah disegel oleh Tuan Litwak dan tak lama lagi akan dipensiunkan. Tentu karena sempat terjadinya kekacauan di game Fix-It Felix selama perburuan Ralph terhadap medali. Game yang semula bisa beroperasi normal karena ada orang baik dan orang jahat itu sempat error.

Dengan menemui kenyataan itu, akhirnya Ralph merasa serba salah. Hingga tanpa sengaja, ia melihat gambar Vanellope yang terpampang besar di luar game Sugar Rush. Dan, saat itulah ia langsung teringat kembali dengan sosok yang pertama kali menyebut Ralph sebagai pahlawan.

Ralph lantas memutuskan kembali ke Sugar Rush dan mencari tahu tentang kejanggalan yang sudah dilihatnya dari game Fix-It Felix itu.

***

Sesampainya di Sugar Rush, Ralph lebih dulu bertemu dengan asisten King Candy yang bernama Sour Bill. Ia lantas memberondong pertanyaan seputar gambar Vanellope yang terpampang besar di jendela game Sugar Rush. Dengan beragam ancaman yang digencarkan Ralph, akhirnya terbongkarlah rahasia bahwa Venellope sebenarnya pembalap hebat yang menjadi korban dari kecurangan King Candy.

King Candy yang sebelumnya memiliki kemampuan dalam menerobos data base semua penduduk Sugar Rush berulah di belakang. Ia menghapus beberapa kode pemprograman untuk Vanellope dan menyembunyikan memori rakyat Sugar Rush agar melupakan Vanellope. Kerusakan akibat ulah King Candy itu hanya bisa dinormalkan lagi jika Vanellope berhasil melewati garis finish sirkuit dengan mobil balapnya.

Usai mengetahui kelicikan King Candy itu, Ralph langsung mencari Vanellope yang sedang terpenjara. Selain itu, Ralph juga berharap bisa menemukan Felix Jr yang sedang dipenjara oleh Sour Bill.

Tanpa membutuhkan waktu yang lama, Ralph berhasil menemukan Felix Jr. Usai di bawanya keluar, Ralph meminta Felix Jr untuk memperbaiki mobil balapnya Vanellope dengan palu ajaib. Dan, di bawalah mobil itu, sambil menjemput Vanellope yang berada di penjara.

***

Vanellope pun berhasil ikut sebagai peserta balapan. Selain terbukti lebih cepat dalam mengemudikan mobilnya, ada beberapa rahasia yanga terbongkar satu persatu. Rahasia pertama yang terbongkar umum adalah keberadaan Cy-Bug yang datang pertama kali bersama Ralph, ternyata masih hidup dan semakin banyak jumlahnya. Kedua, King Candy ternyata jelmaan Turbo yang gila kemenangan balap mobil di game Turbo Time dan melakukan pengrusakan di game Road Blaster.

Usai kemenangan atas balapan itu dimiliki Vanellope, terbongkar pula rahasia yang selanjutnya. Yaitu, Vanellope bukanlah sekedar pembalap legendaris di Sugar Rush. Namun juga seorang putri yang berhak memimpin Sugar Rush.

Dan akhirnya, rahasia paling besar pun terbongkar di game Fix-It Felix. Ralph yang semula hanya dipandang masyarakat sebagai tukang ngrusak dan tak penting keberadaanya, langsung berubah. Sebab, bangsa Fix-It Felix tahu dan sadar bahwa Ralph juga sosok penting yang harus ada di game itu.

Kehidupan di Fix-It Felix pun kembali normal. Suasananya berubah jauh lebih baik dari sebelumnya. Ralph mendapat perlakuan baik di sana. Ia hanya akan berpura-pura jahat dan tetap suka menjadi perusak saat game Fix-It Felix bekerja. Selebihnya, Ralph, Felix Jr., dan semua warga Fix-It Felix hidup harmonis seiring diluncurkannya kembali game itu karena Tuan Litwak tahu bahwa game yang satu ini sudah baik. Atau, normal kembali.

***

film review, resensi film, Wreck-It Ralph (2012)

Di penghujung akhir film ini, Ralph kembali menghadiri pertemuan Bad Anon di Pac-Man. Di sana, ia memberikan banyak cerita dan testimoni seputar pengalamannya yang baru. Semua audien pun gembira.

Dan, tak kalah gembirnya, juga Q*Bert. Sebab Ralph yang mempunyai keahlian merusak sesuatu itu ternyata juga mampu membenahi sesuatu yang rusak. Itu dibuktikannya dengan memberikan bantuan kepada Q*Bert. Yaitu, membenahi rumah Q*Bert yang rusak.

Di akhir film ini, situasi rental game di Arcade mulai berubah. Game Fix-It Felix menjadi rebutan anak-anak. Ia menghasilkan lebih banyak koin dibandingkan sebelum-sebelumnya. Sementara itu, Felix Jr. yang sempat jatuh cinta kepada pimpinan game Hero’s Duty berhasil melanjutkannya ke jenjang pernikahan.

Tak terkecuali juga Ralph dan Vanellope.

Walt Disney | 2012 | Wreck-It Ralph

Share this article :

0 comments:

¡ REGÍSTRATE AHORA !
¡¡ Y te damos 1€ gratis con tu registro !!
withdraw : PayPal | Western Union | Neteller
 
Support : Action | Animation | Family
Copyright © 2013. BFILM - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger